A. GREEN MARKETING
Kegiatan Green
marketing adalah kegiatan dan pemahaman
pemasaran yang peduli lingkungan yang aman, peduli pada konsumen, produk dan berbagai paham yang peduli
pada dampak lingkungan. Green Marketing adalah
suatu cara pengiklanan yang mempromosikan kepekaan lingkungan kepada calon
pembeli. Ada dua tujuan utama yang harus dipenuhi
dalam Green Marketing yaitu meningkatkan kualitas lingkungan dan memenuhi kepuasan konsumen.
B. GREEN MARKETING MYOPIA
Konsep Green Marketing
ada dua tujuan utama ialah
meningkatkan kualitas lingkungan dan memenuhi kepuasan konsumen. Pemasar yang terjebak dalam fenomena Green Marketing Myopia adalah Para pemasar
yang terfokus dalam meningkatkan kualitas lingkungan. Green
Marketing Myopia ialah bisnis yang terjebak
pada pemenuhan tujuan yaitu meningkatkan kualitas lingkungan saja, tetapi
kurang mampu memberi nilai atau manfaat yang bisa diterima dan berguna bagi
konsumen. Perusahaan yang pernah
mengalaminya ialah Philips dengan produk “EarthLight” pada tahun
1993. EarthLight ialah lampu fluorescent
light yang hemat energi,
tidak kompatibel dengan lampu lainnya. Lampu pun dijual dengan harga yang jauh lebih mahal. EarthLight memiliki ketahanan yang baik dalam jangka panjang,
namun konsumen berpikiran EarthLight justru membuat mengeluarkan biaya dan pengorbanan.
C.
JALAN KELUAR AGAR TIDAK TERJADI GREEN MARKETING MYOPIA
Menghindarkan perusahaan dari Green Marketing Myopia dengan pendekatan 3C:
-
Consumer Value Positioning
Produk berdasarkan nilai tambah yang diberikan pada
konsumen, wajib bagi perusahaan yang menjalankan Green Marketing. Dengan mendesain produk untuk memiliki
kinerja baik / lebih baik dari produk alternatifnya; mempromosikan dan memberi nilai tambah sesuai keinginan
konsumen dalam peningkatan kualitas lingkungan (menawarkan
produk yang aman bagi kesehatan di kalangan konsumen yang peduli kesehatan). Memperbesar daya tarik, menggabungkan nilai tambah yang diinginkan konsumen dalam
produk yang ramah lingkungan
-
Calibration of Consumer Knowledge
Kendalanya adalah
pengetahuan ramah lingkungan konsumen terbatas. Perusahaan perlu: Mengedukasi konsumen menggunakan
pesan pemasaran, menghubungkan atribut produk yang
ramah lingkungan dengan nilai tambah yang diinginkan konsumen (Produk tanpa pestisida
ialah produk yang lebih sehat, efisiensi
energi menghemat uang, energi surya merupakan energi yang baik). Menekankan atribut produk ramah
lingkungan sebagai solusi kebutuhan konsumen (Baterai
yang rechargeable, usia kinerja yang lebih lama). Membuat situs internet yang mendidik
dan menarik mengenai produk ramah lingkungan, sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh konsumen (Tide
Coldwater, websitenya membantu konsumen untuk
menghitung penghematan, setelah pergantian kebiasan laundry dan sumber energi yang digunakan).
-
Credibility of Product
Claims
Halangan Green Marketing adalah sifat skeptis
dari konsumen akan kesungguhan niat perusahaan dalam menerapkan Green Marketing.
Penting bagi perusahaan untuk membangun kredibilitas perusahaan dengan cara: Memastikan
bahwa klaim dari produk dan keinginan konsumen spesifik, memiliki arti dan
memenuhi syarat untuk diimplementasikan. Bandingkan dengan produk alternatif
dan pesaing. Kenali miss persepsi
penggunaan kata Green. (Contohnya:
Toyota
Prius, mengubah slogan "Drive
Green, Breathe Blue" menjadi "Less gas in. Less gasses
out"). Meningkatkan kredibilitas dengan dukungan pihak ketiga yang
telah memiliki kredibilitas. Sertifikasi ramah lingkungan menjadi nilai tambah. Pemasaran Word of Mouth harus menjadi perhatian perusahaan, karena pemasaran ini memiliki nilai kredibilitas yang lebih tinggi.
Wow, I love to read this.. It's so usefull for our bbusiness future, so that not only think about profit, but also the planet and people.. God bless you..
BalasHapus* future business
BalasHapusmakasii postnya!!
BalasHapus