1. Pengertian
SBM atau Bisnis yang berkelanjutan adalah sebuah model di mana konsep-konsep keberlanjutan membentuk kekuatan pendorong dari perusahaan dan pengambilan keputusannya. Secara khusus, MBS didasari oleh perspektif keberlanjutan modernisasi ekologi (EM).
SBM atau Bisnis yang berkelanjutan adalah sebuah model di mana konsep-konsep keberlanjutan membentuk kekuatan pendorong dari perusahaan dan pengambilan keputusannya. Secara khusus, MBS didasari oleh perspektif keberlanjutan modernisasi ekologi (EM).
2.
Manfaat diterapkannya SBM
·
Pandangan para pemimpin perusahaan atau pemegang saham
saat ini telah didominasi oleh pandangan neoklasik, yaitu merupakan pandangan
yang hanya fokus pada profit dan nilai pemegang saham saja. Maka pandangan neoklasik ini perlu
diubah, bukan hanya dilengkapi, dengan prioritas
sosial dan
lingkungan (seperti pengelolaan lingkungan, menghormati orang-orang dan alam, dan keadilan sosial).
·
Konsep-konsep keberlanjutan dapat memainkan peran integral dalam
membentuk misi atau penggerak dari perusahaan dan keputusannya melalui SBM yang merupakan modernisasi ekologi (EM) perspektif keberlanjutan.
·
SBM mencerminkan budaya, struktural, perusahaan-tingkat, dan tingkat
sistem atribut yang timbul dari data studi kasus.
3. Penerapan
SBM
Dua
factor penting dalam mengimplementasikan SBM:
1.
Struktural
2.
Kultural
Pabrik karpet berskala global Interface,INC. Dianggap
sebagai pelopor karena telah merestrukturisasi model bisnis mereka yang
berkiblat pada keberlanjutan lingkungan. Interface menerapkan “seven fronts” dalam pendekatan
keberlanjutannya. “seven fronts ini terdiri dari:
a.
Menghilangkan konsep
limbah, tidak hanya secara bertahap.
b.
Menghilangkan
limbah-limbah emisi sungai yang memiliki efek negatif atau mencemari sistem alam.
c.
Mengurangi kebutuhan
energi dari proses dan menggantikan sumber non-terbarukan dengan yang
berkelanjutan.
d.
Menutup loop dengan mendesain
ulang proses dan produk ke aliran siklus bahan.
e.
Eksplorasi metode untuk
mengurangi transportasi produk dan orang-orang yang mendukung
informasi bergerak.
f.
Mengikutsertakan
stakeholder (pelanggan, pemasok, staf,masyarakat
lokal) untuk
membentuk komunitas di dalam dan sekitar organisasi yang memahami fungsi sistem alam dan dampak yang akan terjadi terhadap
mereka. Tujuannya adalah meningkatkan kehidupan dan
meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan melalui program keselamatan
kerja, keterlibatan masyarakat, dan investasi
g. Mendesain ulang commerce
untuk fokus pada pengiriman pelayanan dan nilai bukan komoditas sehingga Interface dapat memulihkan bahan yang digunakan untuk daur ulang.
Bendigo
Bank, merupakan Bank keenam terbesar di Australia yang
selalu memprioritaskan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan pendekatan yang berfokus
komunitas diganti menjadi model bisnis keterlibatan masyarakat (CEM) pada
pertengahan 1990-an. CEM adalah
salah satu dari banyak inisiatif untuk membuktikan komitmen bank dalam memenuhi
kemakmuran masyarakat. Komunitas Bank adalah salah satu aplikasi CEM. Konsepnya adalah
membuka bank cabang berbasis masyarakat. Masyarakat di
suatu daerah akan memiliki hak kepemilikan dengans saham sementara Bendigo Bank
menyediakan lisensi perbankan, merek, pelatihan
staf, berbagai inti dari produk dan layanan,
sistem, dukungan pemasaran,
dan dukungan administrasi. Cabang bank masyarakat dan Bendigo Bank
membagikan pendapatan dari produk dan jasa yang terjual melalui bank masyarakat
dan 80% dari keuntungan bank masyarakat diinvestasikan kembali untuk
pembangunan masyarakat. Model CEM telah diterapkan pada penyediaan jasa telekomunikasi, dan Bendigo Bank menggunakanya untuk layanan penting
lainnya seperti
listrik, air,
dan transportasi.
4. Hambatan yang
Dihadapi Perusahaan dalam Penerapan SBM
·
Tantangan dalam mengubah budaya dan sikap, baik secara internal maupun eksternal, untuk mendapatkan dukungan buy-in dan proaktif dari para pemangku
kepentingan mereka, seperti staf, dewan direksi, pemegang saham, mitra
bisnis, pelanggan, masyarakat, dan analis pasar keuangan.
·
Analis pasar biasanya memberikan
kepentingan yang kecil terhadap model keberlanjutan dan hanya melacak kinerja keuangan. Ini secara prospektif menghambat
organisasi yang mengadopsi laporan dari TBL akan tetapi sebuah SBM mengharuskan bahwa analis pasar mendukung pelaporan TBL dan melacak kinerja keberlanjutan organisasi.
organisasi yang mengadopsi laporan dari TBL akan tetapi sebuah SBM mengharuskan bahwa analis pasar mendukung pelaporan TBL dan melacak kinerja keberlanjutan organisasi.
·
Para pemimpin memiliki ketergantungan ketika
sistem lanjutan telah ada dalam budaya organisasi. Dilema yang terjadi di organisasi bahwa mereka mungkin tidak memiliki skala operasi ( pendapatan) untuk memenuhi biaya infrastruktur baru seperti mendaur ulang bangunan dan fasilitas energi terbarukan, merancang sistem transportasi
yang ramah lingkungan, dan
memperkenalkan teknologi baru dan proses untuk
mengembangkan produk yang
memiliki dampak rendah terhadap lingkungan dan layanan berbasis penawaran.
·
Pengenaan
pajak yang lebih berdasarkan pada “good” seperti pendapatan dan tenaga kerja daripada yang berdasarkan pada “bad” seperti kerusakan ekologi dan konsumsi sumber daya yang tidak dapat
diperbaharui.
artikel yang cukup membantu
BalasHapusbisa untuk bahan tugas
tks bangt ya
ditunggu artikel-artikel lainnya